Sabtu, 08 Oktober 2011

Bintang itu Kamu.

Kutatap langit malam itu, indah…. Ada banyak bintang disana… Namun ada satu bintang yang mengusik perhatian ku. Bintang itu tampak lebih terang dibandingkan bintang lain disekitarnya. Aku terpana menikmati cahayanya. Tampa sadar, ku beranikan diri menyapanya :

 ”Hai, bintang... kenapa kau terlihat lebih bersinar diantara yang lainnya ?”

 Hening....iya tak menjawab pertanyaaan ku. Ku coba untuk memujinya kagum, dan berharap iya akan tersipu malu lalu membalas menyapaku.

”Hei bintang yang paling terang... sinarmu sungguh indah menghiasi langit malam ini ”

 Ku tunggu reaksi nya.... sunyi... Ia tetap diam, seolah tak mendengar ucapanku.                                  

***

Di malam selanjutnya, sengaja ku tatap langit , mataku menelusuri keindahan langit malam , memperhatikan satu per satu bintang yang berbaris disana. Yah... aq sengaja mencari bintang yang paling terang. Kulihat ia bertahta sejajar tepat dengan tempat ku berdiri. Aku pun tersenyum padanya, ku coba kembali menyapanya lembut :

’’ Hei bintang yang paling terang.... kenapa sinar mu lebih terang dari yang lain ?, Apa kaulah  yang dijuluki bintang SIRIUS ?” 

Seperti malam sebelumnya, ia hanya diam , seolah tak mendengar ucapanku.. Aq tau dia bisa dengan jelas melihatku dari atas sana, tapi ia tak memperdulikanku.Aku mulai merasa kesal....  dengan setengah berteriak kembali ku bertanya padanya :

”Hei..kawan kenapa kau  tak menjawab pertanyaan ku ?? Apa kau sirius, bintang yang cahayanya 1000 kali lebih terang dari bintang biasa??” Ia tetap diam, tampa reaksi sedikit pun. Akhirnya kekesalanku memuncak, aku berteriak lantang memecah kesunyian langit malam itu :

” Hei...bintang apa kau tuli ?? Atau mungkin kau bisu ?? Kenapa kau tak pernah mau menjawab pertanyaan ku ?? Lihat....betapa sombong nya dirimu”

Suaru ku menggema membelah langit. Kali ini ia pasti akan marah besar, kemudian membalas menyerangku atau bahkan mungkin ia akan memakiku sepuasnya, pikirku dalam hati. Tapi ternyata... ia hanya tetap diam di singgasananya tampa sedikitpun membalasku. Hening....hanya suara angin malam yang seolah menertawakanku.

Aku terdiam ditempatku... mataku masih terpaku memandangnya. Aku lelah bercampur kesal karna ia tak memperdulikanku. Aq diam... ku lihat dia juga diam ditempatnya, tak beranjak pergi sedikitpun. Kami sama-sama diam.

”Hei bintang... aq tak bermaksud sedikitpun mengusikmu, aku hanya mengagumi keindahan mu” suaraku akhirnya memecahkan keheningan itu. Ia masih diam tampa suara. Aku masih ingin mencoba menyapanya, lalu berkata dengan nada datar :
.
 ”Hei....bintang. aku sudah menyapamu lembut dan bersahabat, tapi kau hanya diam seolah tak menyadari kehadiranku. Bahkan saat aq membentakmu kasar penuh amarah, kau tetap diam tak menbalasku. Sekarang aq diam, kaupun masih bertahan dalam diammu!!!.Oke....sekarang katakan apa yang kau mau,.. jangan hanya diam..., sungguh aku tak mengerti apa maksud dibalik diammu!!”, Ia masih bertahan dalam kebisuannya, seolah tak mau tau tentang keberadaan ku.

”Hei bintang...apa kau tak ingin mengatakan sesuatu padaku ?, setidaknya ucapan terimakasih karna aku tlah menemanimu bertugas malam ini??”  Aku mulai menyerah, lalu ikut diam bersamanya. Sunyiii mencekam...
                                                             
Malam semakin hening dan dingin, tubuhku menggigil, mataku lelah, leherku terasa kaku, suaraku serak, aku benar-benar lelah terus menghadap langit malam, berteriak dan terus memandangi sang bintang yang hanya diam.Aku lelah menunggunya bereaksi. Dia seperti senyawa inert, tanpa reaksi sedikitpun.
Aku beranjak dari tempatku, dan perlahan melangkah meninggalkannya yang masih diam. Sekilas ku lihat kembali diatas sana, aku masih ingin tau apa yang akan dilakukan bintang itu. Ternyata.ia masih diam ditempatnnya. aku berlalu melangkah perlahan , dan berkata dalam hati : ”Bintang itu penuh rahasia, dan aku sangat mengaguminya”.

Malam2 berikutnya, aku masih terus memandangi langit , dan aku juga masih melihat bintang sirius itu menghiasi malam. Sinarnya yang melengkapi keindahan langit malam. Dia yang diam, cuek tampa peduli, dia yang anggun, dia yang misterius, penuh rahasia yang mempesona. Akhirnya. aku lebih memilih untuk mengagumi pesona bintang sirius tu dalam diamku dan keheningan malam.


”Heiiiii Bintang, aku pengagummu... teruslah bersinar dengan segala pesonamu”










Tidak ada komentar:

Posting Komentar